Senin, 04 Januari 2010

"Pohon Buatan" untuk Emisi Karbon Hadir 10 Tahun Lagi

LONDON - Ilmuwan dan ahli rancang bangunan kini tengah mengembangkan ide berbasis geo-enginering untuk menciptakan hutan berisi sekira 100.000 "pohon buatan".

Mereka menyebutkan, dalam kurun waktu 10 atau 20 tahun lagi pohon buatan ini akan segera hadir guna mengurangi emisi gas karbon.

Salah satu ilmuwan dari Institution of Mechanical Engineers mengatakan bahwa tanpa keberadaan geo-engineering sangat mustahil bagi penduduk Bumi menghindari terjadinya perubahan cuaca.

"Jenis teknologi geo-engineering yang kami ajukan bisa menghambat proses perubahan cuaca. Untuk manfaat jangka panjang, teknologi ini sangat penting untuk mengurangi emisi gas karbon," kata Nem Vaughan dari University of East Anglia yang dikutip dari BBC, Kamis (27/8/2009).

Vaughan menyebutkan ada dua jenis geo-engineering. Kategori pertama berupaya "mendinginkan" Bumi dengan memantulkan matahari jauh-jauh. Namun nyatanya, cara ini masih menimbulkan masalah.

Sementara untuk geo-engineering kategori kedua, berupaya menghilangkan karbondioksida di atmosfer dan menyimpannya.

Untuk itu, pohon buatan menjadi jawaban atas hal ini. Pohon buatan memiliki prinsip cara kerja yang sama dengan pohon sungguhan yaitu menangkap karbondioksida di udara melalui sebuh filter.

Karbondioksida yang tertangkap kemudian dihilangkan dari filter untuk kemudian disimpan. Teknologi ini juga masih berhubungan dengan pengembangan infrastruktur penyimpanan karbon. Karbondioksida dapat disimpan dalam tambang minyak di laut utara.

Prototip pohon buatan ini diklaim dapat menyedot karbondioksida dari atmosfer hingga ribuan kali. Namun bagaimanapun hebatnya teknologi tersebut, alangkah lebih baiknya jika penduduk Bumi menjaga kelestarian hutan alami. Karena keberadaan hutan dan pepohonan alami sangat penting bagi kehidupan manusia di Bumi. (rah)

Sumber: okezone techno



Tidak ada komentar:

Posting Komentar